JAMBI – Kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Jambi semakin marak. Bahkan tersebar luas di media sosial. Hari ini pun terjadi dan dilakukan oleh oknum PNS di pemprov Jambi terhadap salah satu pelajar di Kota Jambi viral di media sosial.
Maraknya kasus ini membuat politisi yang pernah menjadi Ketua Pansus Perlindungan Perempuan dan Anak Eka Madjid merasa gerah. Eka mengaku sedih dan prihatin.
Eka berharap kasus ini tidak berhenti di tengah jalan agar menjadi pelajaran dan efek jera bagi pelaku.
“Dampak dari pelecehan terhadap anak dibawah umur ini sangat kompleks secara psikologis, menganggu sosial emosional anak hingga stres dan menjadikan rusaknya kepercayaan diri korban,” tegasnya.
Sebag seorang ibu yang juga memiliki anak usia remaja, Eka mengatakan, kejadian ini tentu sangat melukai hati orang tua dan keluarga korban.
“Prilaku pelecehan seksual, asusila dan pencabulan jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan norma-norma agama dan di dalam Perda no 7 tahun 2019 mengenai penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak juga disebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari berbagai macam kekerasan, apalagi kekerasan seksual. Kita harus serius, jika tidak, maka generasi kita kedepan terancam,”
ungkap Eka dengan tegas.
Informasi yang beredar luas ini, menurut Eka, membuat cemas dan khawatir orang tua untuk melepas anaknya ke sekolah.
“Orang tua tidak bisa mengawasi 24 jam pada anaknya di karenakan kesibukan bekerja dan lainnya,” pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *